Ketahui demam kelinci, penyakit yang kasusnya melonjak di AS

Ketahui demam kelinci, penyakit yang kasusnya melonjak di AS

Demam kelinci, atau yang dikenal juga dengan istilah tularemia, merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri Francisella tularensis. Penyakit ini umumnya menular pada hewan pengerat seperti kelinci, tupai, dan tikus, namun juga dapat menular pada manusia melalui gigitan serangga vektor seperti nyamuk dan kuman.

Baru-baru ini, kasus demam kelinci dilaporkan mengalami lonjakan di Amerika Serikat, yang mengkhawatirkan para ahli kesehatan. Penyakit ini dapat menyebar dengan cepat dan dapat menyebabkan gejala yang serius pada manusia jika tidak segera diobati.

Gejala demam kelinci pada manusia dapat bervariasi, mulai dari demam tinggi, sakit kepala, nyeri otot, hingga pembengkakan kelenjar getah bening. Gejala ini umumnya muncul dalam waktu 3-5 hari setelah terpapar bakteri. Jika tidak segera diobati, penyakit ini dapat menyebabkan komplikasi serius seperti pneumonia, infeksi darah, atau peradangan pada otak.

Untuk mencegah penularan demam kelinci, penting bagi masyarakat untuk menghindari kontak langsung dengan hewan-hewan yang terinfeksi, serta menghindari gigitan serangga vektor. Selain itu, menjaga kebersihan tubuh dan lingkungan juga merupakan langkah yang penting dalam mencegah penyebaran penyakit ini.

Jika Anda mengalami gejala demam kelinci atau memiliki riwayat kontak dengan hewan yang terinfeksi, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat. Kesehatan kita semua adalah tanggung jawab bersama, jadi mari bersama-sama menjaga kebersihan dan kesehatan demi mencegah penyebaran demam kelinci dan penyakit-penyakit lainnya. Semoga kita semua selalu sehat dan terhindar dari ancaman penyakit.